Menggapai indah mimpi
Lepaskan beban yang tersimpan dalam lubuk hati yang terdalam
Dapatkah menjadi satu arti penuh rasa bahagia
Damai dinanti penuh senyum tiada akan sanggup terlupa
Sungguh berharap rasa ini tiada pernah terputus
Sampai mati yang kan coba menghampiri
Seperti hujan yang menyejukkan gundah yang membasuh raga
Perjuangan memcapai mimpi indah yang kan terus bersemi
Dalam hati sampai mati
Beban ini serasa telah menghilang
Kan penuh indah saat semua telah pergi tanpa kembali lagi
Terus menatap dan mencari arti sejati
Sinar bias pelangi memberi sebuah arti
Harapan belum habis sampai di sini
Tetap berjuang dengan sepenuh hati
Yakini selalu ada satu asa yang kan datang menghampiri
Mengubah pekatnya hari tuk dapat bersinar kembali
Rabu, 25 Februari 2009
Minggu, 22 Februari 2009
Alamku
Kala senja ituTenang damaikan kalbu
Berbisik memanggilku untuk kembali
Dalam gelap menggapai untuk bermimpi
Ketika pagi bangunkan aku
Dengan secerah mentari pagi
Berikan kehangatan lindungi diriku
Dari menusuknya embun pagi
Lihatlah indah alamku sejukkan hatiku yang beku
Dengarkan suara alamku nyanyikan sebuah lagu merdu
Damaikan hati dan jiwaku
Bawalah aku tenang di sisi lambaian petang
Kala burung kepakkan sayapnya
Kala senja munculkan warnanya
Tuk sejenak menatap keindahan yang kuasa
Akankah esok dapat ku lihat lagi
Lukisan indah seperti ini
Andai semua mampu mengerti
Andai semua mampu pahami
Alamku takkan terluka
Alamku takkan murka
Alamku takkan hilang dan mati
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Sebuah pernyataan tentang alam negriku yang indah tak terperi
Yang perlahan menghilang terkikis keserakahan manusia
Entah apa yang dipikirkan mereka
Menghancurkan gunung, menebang hutan
Mencemari lingkungan
Andai Sangatta-ku seperti dulu…
Semoga semua orang dapat lebih bijak dengan anugrah Yang Maha Kuasa
Atas kekayaan alam di Bumi Etam…
Bumi kita, Kalimantan Timur, Borneo, Indonesia, dan Dunia…
Berbisik memanggilku untuk kembali
Dalam gelap menggapai untuk bermimpi
Ketika pagi bangunkan aku
Dengan secerah mentari pagi
Berikan kehangatan lindungi diriku
Dari menusuknya embun pagi
Lihatlah indah alamku sejukkan hatiku yang beku
Dengarkan suara alamku nyanyikan sebuah lagu merdu
Damaikan hati dan jiwaku
Bawalah aku tenang di sisi lambaian petang
Kala burung kepakkan sayapnya
Kala senja munculkan warnanya
Tuk sejenak menatap keindahan yang kuasa
Akankah esok dapat ku lihat lagi
Lukisan indah seperti ini
Andai semua mampu mengerti
Andai semua mampu pahami
Alamku takkan terluka
Alamku takkan murka
Alamku takkan hilang dan mati
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-
Sebuah pernyataan tentang alam negriku yang indah tak terperi
Yang perlahan menghilang terkikis keserakahan manusia
Entah apa yang dipikirkan mereka
Menghancurkan gunung, menebang hutan
Mencemari lingkungan
Andai Sangatta-ku seperti dulu…
Semoga semua orang dapat lebih bijak dengan anugrah Yang Maha Kuasa
Atas kekayaan alam di Bumi Etam…
Bumi kita, Kalimantan Timur, Borneo, Indonesia, dan Dunia…
Sabtu, 21 Februari 2009
Ku Tinggalkan Harapan
Ku meninggalkan harapan yang telah terkikis ombak kepalsuan...
Tersirat sebuah kesalahan dalam gelapnya sebuah keindahan
Akhirnya tersadar oleh teguran sang alam
Kemudian terkenamg masa-masa itu dalam kenangan yang mulai pudar
Berjalan kembali tuk melupakan segala rasa yang telah membuatku terluka
Kutak pernah berharap semua akan berakhir menyedihkan
Bagai hilang sudah bintang penerang
Yang menunjukkan jalan untuk ragaku
Yang terpanting akan derasnya arus perubahan
Tersudut dalam kekeliruan...
Terus kuberjalan... melupakan keindahanmu
Terus kumenghilang... melupakan deritaku
Selamanya kan kembali kucari arti kehidupan yang sesungguhnya
Selamanya kan kukenang apa yang pernah tercipta antara aku denganmu.........
Tersirat sebuah kesalahan dalam gelapnya sebuah keindahan
Akhirnya tersadar oleh teguran sang alam
Kemudian terkenamg masa-masa itu dalam kenangan yang mulai pudar
Berjalan kembali tuk melupakan segala rasa yang telah membuatku terluka
Kutak pernah berharap semua akan berakhir menyedihkan
Bagai hilang sudah bintang penerang
Yang menunjukkan jalan untuk ragaku
Yang terpanting akan derasnya arus perubahan
Tersudut dalam kekeliruan...
Terus kuberjalan... melupakan keindahanmu
Terus kumenghilang... melupakan deritaku
Selamanya kan kembali kucari arti kehidupan yang sesungguhnya
Selamanya kan kukenang apa yang pernah tercipta antara aku denganmu.........
Selasa, 17 Februari 2009
Dalam 5 Hari
Dalam detik ini ku masih bertahan
Itu karena bayangmu
Dalam sepi ini ku masih tersenyum
Itu karena hatimu
Hati ini merasa tenang
Meski dalam kesendirianku
Jiwa ini merasa damai
Karena kau selalu menjadi hatiku
Bila ku tatap langit malam
Bintang melukis indahmu
Bila ku tatap mentari esok
Sinarnya biaskan wajahmu
Telah ku lepaskan pandanganku
Hanya untukmu
Telah ku pertahankan sayangku
Untuk menantimu
Biar jarak memisahkan
Namun kau selalu dekat
Hadir dalam setiap hembus nafasku
Menemaniku
Di setiap waktu...dalam hidupku
Itu karena bayangmu
Dalam sepi ini ku masih tersenyum
Itu karena hatimu
Hati ini merasa tenang
Meski dalam kesendirianku
Jiwa ini merasa damai
Karena kau selalu menjadi hatiku
Bila ku tatap langit malam
Bintang melukis indahmu
Bila ku tatap mentari esok
Sinarnya biaskan wajahmu
Telah ku lepaskan pandanganku
Hanya untukmu
Telah ku pertahankan sayangku
Untuk menantimu
Biar jarak memisahkan
Namun kau selalu dekat
Hadir dalam setiap hembus nafasku
Menemaniku
Di setiap waktu...dalam hidupku
Senin, 16 Februari 2009
Apa Yang Terjadi (Bila)
Apa yang terjadi
Ketika tiap asa menyentuh rapuhnya hatiku
Walau cahyanya telah sirna
Kini biasnya tetap membekas dalam palung hati
Bila kau tak lagi hiasi mimpiku
Ku tahu ini bukanlah akhir hidupku
Karena rasa dalam hati tak mampu berdusta
Menanti hingga saatnya semua kembali
Temani ragaku yang sunyi...
Bila inginku tak lagi membagi
Sebagian jiwaku untuk yang lain
Ku tahu jiwanya rapuh dalam anganku
Tuk hadapi sulit dan pedihnya berjalan
Dalam perjalanan panjang
Coba hiasi hidupku, hidupmu, dan hidupnya
Dengan akhir lebih baik
Ketika tiap asa menyentuh rapuhnya hatiku
Walau cahyanya telah sirna
Kini biasnya tetap membekas dalam palung hati
Bila kau tak lagi hiasi mimpiku
Ku tahu ini bukanlah akhir hidupku
Karena rasa dalam hati tak mampu berdusta
Menanti hingga saatnya semua kembali
Temani ragaku yang sunyi...
Bila inginku tak lagi membagi
Sebagian jiwaku untuk yang lain
Ku tahu jiwanya rapuh dalam anganku
Tuk hadapi sulit dan pedihnya berjalan
Dalam perjalanan panjang
Coba hiasi hidupku, hidupmu, dan hidupnya
Dengan akhir lebih baik
Rabu, 04 Februari 2009
Bayangan Hati
Izinkanku menjagamu
Menopang bayangmu dan menghargai kasihmu
Walau kau takkan menjadi milikku
Berikan waktu untukku
Untuk dapat mengagumi dan mencintai hadirmu
Kendati hanya dalam mimpiku
Biarkanku melukis indahmu
Dalam relung hati dan seluruh ragaku
Meski hanya sebagai pelita dalam gelapku
Hanya cinta yang inginku hadirkan
Untukmu bayangan hatiku
Tak sanggupku memberi bintang
Untuk menghiasi langitmu
Menopang bayangmu dan menghargai kasihmu
Walau kau takkan menjadi milikku
Berikan waktu untukku
Untuk dapat mengagumi dan mencintai hadirmu
Kendati hanya dalam mimpiku
Biarkanku melukis indahmu
Dalam relung hati dan seluruh ragaku
Meski hanya sebagai pelita dalam gelapku
Hanya cinta yang inginku hadirkan
Untukmu bayangan hatiku
Tak sanggupku memberi bintang
Untuk menghiasi langitmu
Langganan:
Komentar (Atom)